top of page
Writer's pictureFauzi Ibrahim

Bahrain, Negara Minyak Pertama di Teluk Arab

Minyak sebagai tulang punggung perekonomian dunia sudah sepatutnya menjadi sumber rezeki bagi negara yang memilikinya. Revolusi industri melahirkan pemakaian mesin secara masal sehingga mengurangi ketergantungan terhadap tenaga manusia. Semua mesin yang ada, yang sampai saat ini masih bisa kita lihat, mulai dari penggerak alat transportasi dan mesin industri, semua itu membutuhkan minyak sebagai penggeraknya. Bahrain, negara Arab kecil yang berhasil menemukan sumber daya alamnya—minyak—dapat melakukan modernisasi besar-besaran yang bisa kita lihat hingga saat ini.


Penemuan minyak Bahrain diawali oleh keputusan Shaikh Isa bin Ali Al Khalifa—pemimpin Bahrain—untuk menandatangani perjanjian pencarian minyak dan mineral pada tahun 1923 dengan seorang insinyur Inggris-Selandia Baru bernama Frank Holmes, yang kemudian dijuluki sebagai “Father of Oil” atau dalam bahasa Arab, “Abu Nift” yang berarti Bapak Perminyakan. Namun tak semudah yang dibayangkan, misi pencarian tersebut baru menoreh hasil 9 tahun setelahnya.


Pada 11 Januari 1929 Standard Oil Company of California (SOCAL) membentuk Bahrain Petroleum Company (Bapco). Sejak berdirinya hingga sekarang, Bapco memegang peranan penting sebagai pionir pengembangan dan penguatan berbagai sektor industri di Bahrain. Meskipun Bapco dibawahi oleh SOCAL ketika pembentukannya, kini Bapco sudah secara total menjadi milik pemerintahan Bahrain.


Setelah penantian selama 9 tahun, minyak di Bahrain berhasil ditemukan di Jebel al-Dukhan tahun 1932. Penemuan minyak pertama di Teluk Arab ini menandakan awal dari industri perminyakan di dunia Arab dan menempatkan Bahrain dalam posisi yang menguntungkan untuk mengembangkan bisnis yang besar. Dilansir dari situs resmi Bapco (bapco.net), pengiriman minyak mentah Bahrain pertama terjadi dua tahun setelahnya berupa ekspor produk ke Jepang melalui kapal El Segundo, kapal tanker pengangkut minyak milik SOCAL, yang berangkat dari Terminal Sitra. Mengikuti penemuan ini Bahrain membuka stasiun pengisian bahan bakar pertama mereka di ibu kota Manama pada tahun 1938 dan efeknya juga berlanjut sehingga Bahrain berhasil mengubah kontur perekonomian mereka ke arah yang menjanjikan.


Foto: Logo Bapco (bapco.net)

1 view0 comments

Comments


bottom of page