top of page
Writer's pictureGhibran Asseghaf Al Farisi

Mengungkap Fakta Menarik: Mesir Dulunya Bukan Bagian dari Bangsa Arab


Sebagai salah satu tujuan pariwisata terpopuler dunia, Mesir memiliki daya tarik berupa bangunan-bangunan kuno yang membuktikan sejarahnya yang panjang. Dalam artikel ini, kita akan menggali bagian dari sejarah Mesir yang mungkin baru Anda ketahui. Pernahkah Anda berpikir bahwa Mesir, negara yang terkenal dengan kekayaan sejarahnya, dulunya bukanlah bagian dari bangsa Arab? Mari kita jelajahi lebih dalam!


Mesir adalah pusat peradaban Mesir Kuno yang mengagumkan, terkenal dengan piramida-piramida megah dan peninggalan budayanya yang memukau dunia. Identitas budaya Mesir Kuno memiliki keunikan tersendiri yang tidak sepenuhnya terkait dengan bangsa Arab.


Pada kenyataannya, bangsa Arab baru masuk ke Mesir pada abad ke—7 Masehi melalui penaklukan oleh pasukan Islam yang dipimpin oleh Khalifah Umar bin Khattab dan para pendatang Arab. Penaklukan ini membawa pengaruh budaya Arab yang kuat ke dalam wilayah Mesir. Bahasa Arab menjadi bahasa dominan dan agama Islam menjadi mayoritas di negara ini.


Namun fakta tersebut seringnya terlupakan dan masih ada banyak orang yang tidak mengetahui bahwa Mesir dulunya bukanlah bagian dari bangsa Arab. Hal ini dapat terjadi karena Mesir mengalami perubahan besar akibat penaklukan Arab tersebut, yang mengubah wajah Mesir dan menciptakan hubungan yang erat antara Mesir dan dunia Arab yang kita kenal saat ini.


Meskipun Mesir telah mengadopsi banyak aspek budaya Arab dan menjadi anggota Komunitas Negara-negara Berbahasa Arab (KANBA), penting untuk tidak melupakan akar sejarah dan kekayaan budaya Mesir yang lebih luas. Mesir tetap memiliki identitas budaya dan sejarahnya sendiri yang melampaui sekadar identitas Arab.


Dengan mengetahui fakta bahwa Mesir dulunya bukan bagian dari bangsa Arab, kita dapat lebih menghargai perbedaan dan keunikan sejarah negeri piramida ini. Kita juga akan sadar bahwa identitas bangsa Mesir melampaui batasan sejarah penaklukan dan mencakup warisan budaya yang mencakup ribuan tahun peradaban Mesir Kuno.


Jadi, mari kita terus menggali dan menghormati akar sejarah Mesir yang kaya dan beragam, sambil menghargai pengaruh budaya Arab yang juga telah menuangkan warnanya pada lukisan sejarah dan identitas Mesir yang kita kenal saat ini.


Foto: Sphinx Agung di Giza (kompas.com)

5 views0 comments

Comments


bottom of page